DIVERSIFIKASI POHON AREN (Arenga Pinnata) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI DESA KALAIT III KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA
Abstrak
Pohon aren memiliki banyak keunggulan diantaranya menghasilkan air nira (saguer) untuk bahan baku cap tikus, gula merah, asam cuka dan juga dapat dikomsumsi sebagai minuman tradisional. Selain itu, ijuk dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan perabot rumah. Dari keseluruhan pohon aren, yang mempunyai nilai ekonomi paling tinggi adalah cap tikusPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil usaha pengolahan “Cap Tikus”, dilihat dari segi karakteristik pengrajin, kondisi usaha, dampak, usaha bagi kesejahteraan keluarga. Metode penelitian digunakana dalah metode sensus. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden dengan menggunakan metode sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden, yaitu seluruh pengrajin cap tikus di Desa Kalait III, yaitu sebanyak 20 orang, dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai alat bantu. Data sekunder meliputi profil desa yang diperoleh dari intansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini, yaituk antor Desa Kalait III. Untuk mendeskripsikan profil pengrajin cap tikus di Desa Kalait III, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif disajikan dalam bentuk table.Untuk mengetahui besaran keuntungan pengrajin cap tikus digunakan analisis keuntungan dilanjutkan dengan analisis R/C untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha ini.
Usaha pengolahan Cap Tikus di Desa Kalait III bersifat home industry (usaha keluarga) dimana sebagian besar daya yang digunakan seperti tenaga kerja dan bahan baku merupakan sum berdaya keluarga, kecuali beberapa aktivitas tetap yang dibelioleh keluarga. Permasalahan utama bagi usaha ini adalah kecenderungan harga yang tidak stabil serta kualitas mayang yang semakin menurun akibat semakin tuanya umur pohon aren. Akan tetapi, permintaan pasar yang tidak pernah sepi serta kemampuan pengrajin yang hanya ahli dalam mengola cap tikus menjadikan usaha ini tetap bertahan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha pengolahan cap tikus di Desa Kalait III menglami keuntungan dengan R/C ratio 13.04. Hal ini dilakukan untuk menggambarkan kinerja usaha dalam bentuk evaluasi manajerial usaha